MAKALAH DESAIN METODE INQUIRI DALAM PEMBELAJARAN

MAKALAH
DESAIN METODE INQUIRI DALAM PEMBELAJARAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah
Metode Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu:
Zaenal Arifin, M.Pd.I



oleh
siti masitoh

INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI KEDIRI
FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam materi yang berjudul “mendesain metode inquiri dalam pembelajaran”.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

                                                                                                          kediri,.......................2019

                                                                                                  Penyusun

 




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Saat ini kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan semakin cepat. Kita sebagai seorang pendidik, dituntut untuk semakin kreatif dalam mengembangkan atau menyajikan materi ajar kita kepada siswa atau peserta didik. Sehingga hasil dari proses yang kita kembangkan membuat peserta didik kita siap menghadapi tantangan kemajuan ilmu pengetahuan saat ini. Seperti yang kita tahu, untuk memperoleh pengetahuan itu, tidak harus mendapatkanya dibangku sekolah saja atau dengan kata lain ilmu dapat kita peroleh dari mana saja, terutama lewat lingkungan sekitar kita. Oleh karena itu, pemahaman tersebut harus dapat kita tanamkan pada setiap peserta didik kita agar pengetahuan yang mereka peroleh tidak hanya sebatas pengetahuan dari sekolah saja.
Kita sebagai pendidik juga dapat menanamkan pemahaman kepada peserta didik kita untuk belajar mandiri dengan maupun tanpa bimbingan dari guru. Peserta didik harus mampu mengembangkan kemampuan yang diperoleh dari lingkungannya untuk menemukan suatu konsep dalam pembelajaran. Selain itu peserta didik juga harus terbiasa dengan pemahaman untuk belajar berlangsung seumur hidup mereka.
Sebenarnya kemampuan mengeksplor yang ada pada diri peserta didik, telah ada sejak mereka kanak-kanak. Pada masa kanak-kanak, mereka telah sering menanyakan sesuatu, sehingga mereka memperoleh kejelasan atau menemukan jawabanya dari apa yang ingin mereka ketahui. Jadi, sebenarnya potensi untuk menyelidiki dan menemukan sesuatu telah banyak dimiliki peserta didik sejak kecil, namun sering terhambat oleh lingkungan keluarga dan sekolah yang kurang memadai.
Orang tua sering tidak melayani atau merasa terganggu, takut rusak, rugi dan sebagainya, apabila anaknya banyak bertanya, mencoba melakukan sesuatu yang mungkin sampai rusak. Para guru umumnya kurang mengembangkan metode inkuiri ini sehingga para siswa di sekolah lebih banyak bersifat menerima informasi. Maka hal ini banyak akan menghambat perkembangan potensi peserta didik.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Metode Inquiri?
2.      Apa Ciri-Ciri Dan Prinsip Pengembangan Inquiri?
3.      Bagaimana Proses Pelaksanaan Pembelajaran Inquiri?
4.      Kelebihan dan kekurangan metode inquiri?
C.    Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui Pengertian Metode Inquiri
2.      Untuk mengetahui Ciri-Ciri Dan Prinsip Pengembangan Inquiri
3.      Untuk mengetahui Proses Pelaksanaan Pembelajaran Inquiri
4.      Untuk mengetahui Kelebihan dan kekurangan metode inquiri
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Inquiri
Kata inquiri berasal dari bahasa inggris “Inquiry berarti pertanyaan, pemeriksaan, atau penyelidikan. Model pembelajaran Inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya, 2006). Menurut piaget bahwa model pembelajaran.
Inquiri adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari  jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan  yang ditemukan siswa lain (mulyasa, 2008). Dengan melihat kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran.
Inquiri adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir secara kritis untuk mencari dan menemukan  jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
B.     Ciri-Ciri Dan Prinsip Pembelajaran Inquiri
Pembelajaran inquiri memiliki beberapa ciri yaitu:
1.      Pembelajarn inquiri menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dn menemukan. Artinya, pada pembelajaran inquiri menetapkan siswa pada sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya perperan sebagai penerima materi pembelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
2.      Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri. Dengan demikian, pada pembelajaran inquiri menempatkan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.
3.      Tujuan dari pembelajaran inquiri mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan keemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian. Dalam pembelajaran inquiri siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, tetapijuga bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimiliki.
Pembelajaran inquiri mengacu pada prinsip-prinsipberikut ini:
1.    Beroeantasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama pada pembelajaran inquuiri yaitu mengembangkan kemampuan berfikir. Dengan demikian, pembelajaran ini selain beroreantasi pada hasilbelajar juga beroriantasi pada proses belajar.
2.      Prinsip interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya berinteraksi, baik interaksi pada siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, melainkan sebagai pengatur lingkukan atau pengatur interaksi itu sendiri.
3.      Prinsip bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam pengunaan pembelajaran iniadalah guru sebagai penanya.sebab kemampuan siswa utuk menjawab setiap pertanyaanpada dasarnya sudah merupakan sebagaiian proses berfikir. Dalam hal ini, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inquiri sangat diperlukan. Disamping iti, pada pembelajaran ini juga perlu di kembangkan sikap kritis siswa dengan selalu bertanya dengan mempertanyakan berbagai fenomena yang sedang dipelajari.
4.      Prinsip belajar untuk berfikir
Belajar bukan hanya mengingat sebuah fakta, melainkan belajar adalah proses berfikir, yakni sproses mengembangkan potensi seluruh otak. Pembelajaran berfikir adalah memanfaatkan dan menggunakan otak secara maksimal.
5.      Prinsip keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenaranya. Tugas guru ialah menyediakan ruangan untuk memberikan kesempatan pada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.[1]


C.    Proses Pelaksanaan Penbelajaran Inquiri
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut.
1.      Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan Mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan startegi ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
2.      Merumuskan Masalah
 Pada langkah ini guru membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Proses berpikir dan mencari jawaban teka-teki itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh  pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
 Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah adalah:
a.       Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji. 
b.      Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki dan  jawabannya pasti.
c.       Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.
3.      Mengajukan Hipotesis
 Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada dasarnya sudah dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir tersebut dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu permasalahan. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.
4.      Mengumpulkan Data
Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan  proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
5.      Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh  berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan  bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
6.      Merumuskan Kesimpulan
 Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Kadang banyaknya  jawaban yang diperoleh menyebabkan kesimpulan yang diputuskan tidak fokus terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.


D.    Kelebihan dan Kelemahan Metode Inquiri
1.      Kelebihan Metode Inquiri
a.       Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berfikir sebab ia berfikir dan menggunakan kemampuan untuk hasil akhir.
b.      Perkembangan cara berfikir ilmiah, seperti menggali pertanyaan, mencari jawaban, dan menyimpulkan / memperoses keterangan dengan metode inquiri dapat dikembangkan seluas-luasnya[2]
c.       Dapat melatih anak untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.
2.      Kelemahan metode inquiri
a.       Sulit mengontrol kegiatan dab keberhasilan siswa
b.      Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar
c.       Kadang-kadang dalam memplementasikanya, memerlukan waktu yang panjang sehinnga sering guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan
d.      Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi membelajaran, maka srategiini tampaknya akan sulit diimplementasikan.[3]
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
2.      Ciri- ciri dan prisip dalam pembelajaran, salah satu cirinya yaitu Pembelajarn inquiri menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dn menemukan. Dan prinsipnya yaitu berorientasi pada pengembangan intelektual, prinsip interaksi, prinsip bertanya, prinsip belajar untuk berfikir dan prinsip keterbukaan.
3.      Langkah-Langkah Metode Inquiri yaitu oreantasi, Merumuskan Masalah,  Mengajukan Hipotesis, Mengumpulkan Data, Menguji Hipotesis dan merumuskan masalah.
4.      Kelebihan Metode Inquiri yaitu Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berfikir sebab ia berfikir dan menggunakan kemampuan untuk hasil akhir. dan Kelemahan metode inquiri Belajar mengajar dengan metode inquiri memerlukan kecerdasarn anak yang tinggi. Bila anak kurang cerdas, hasilnya kurang efektif.
B.     Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar, MENDESAIN PEMBELAJARAN INOVATIF, PROGRESIF, DAN KONTEKTUAL: Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulu 2013(Kurikulum Tematik Intregratif/TKI)(Jakarta:Jl. Tambra Raya No, 23 Rawamangun,2014)Cet Ke-1
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet 11
Sanjaya, wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
https://totoyulianto.wordpress.com/2013/03/02/metode-inkuiri-i-metode-pembelajaran/ diakses pada tanggal 07 april 2019





[1] Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, MENDESAIN PEMBELAJARAN INOVATIF, PROGRESIF, DAN KONTEKTUAL: Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulu 2013(Kurikulum Tematik Intregratif/TKI)(Jakarta:Jl. Tambra Raya No, 23 Rawamangun,2014)Cet Ke-1, Hal 82-83
[2] https://totoyulianto.wordpress.com/2013/03/02/metode-inkuiri-i-metode-pembelajaran/ diakses pada tanggal 07 april 2019
[3] Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, MENDESAIN PEMBELAJARAN INOVATIF, PROGRESIF, DAN KONTEKTUAL: Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulu 2013(Kurikulum Tematik Intregratif/TKI)(Jakarta:Jl. Tambra Raya No, 23 Rawamangun,2014)Cet Ke-1, Hal 79

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH HIERARKI TUJUAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

artikel riview mendidik anak menjadi pintar dan sholeh