MAKALAH MENUNTUT ILMU
MAKALAH
MENUNTUT ILMU
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah
Materi Pai (Mts
Dan Ma)
Dosen Pengampu:
Mahromi, M.Pd.I
oleh
siti masitoh
INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI KEDIRI
FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
2018/2019
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam materi yang berjudul “Menuntut Ilmu”.
Harapan
kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
kediri, .......................2019
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu
adalah suatu yang sangat menonjol dalam agama islam, hal ini dapat dilihat
dalam Al-Qur’an maupun sunnah. Hal ini menunjukkan bahwa manusia diwajibkan
unruk mengembangkan ilmu pengetahuan
baik agama maupun sosial. Dijelaskan juga bahwa antara orang yang
berilmu dan orang yang tidak berilmu memiliki kedudukan yang sangat berbeda
jauh.
Selain
itu dengan pendidikan yang baik, tentu akhlak manusiapun juga akan semakin
baik. Tapi pada kenyataannya dalam hidup ini banyak orang yang menggunakan akal
dan kepintarannya untuk kemaksiatan. Hal ini terjadi karena ketidakseimbangan
antara ilmu dunia dan akhirat. Disinilah alasan mengapa ilmu agama sangat
penting diajarkan kepada anak sebelum anak tersebut menerima ilmu dunia dan islam
memandang ilmu sebagai suatu yang pokok dalam ajaran islam dan menjadi suatu
yang wajib dimiliki oleh setiap muslim.
A. Rumusan masalah
1. Apa
pengertian menuntut ilmu ?
2. Apa
syarat-syarat menuntut ilmu ?
3. Bagaimana
adabnya menuntut ilmu ?
4. Bagaimana
keutamaan menuntut ilmu ?
5. Bagaimana
hukumnya menuntut ilmu ?
B.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian menuntut ilmu
2. Untuk
mengetahui syarat-syarat menuntut ilmu
3. Untuk
mengetahui adabnya menuntut ilmu
2. Untuk mengetahui keutamaan menuntut ilmu
3. Untuki mengetahui hukumnya menuntut ilmu
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menuntut Ilmu
Ilmu berasal dari kata علم- يعلم- علما
yang artinya mengetahui, lawan dari kata جهل
yang artinya bodoh, yaitu mengetahui sesuatu sebagai mana mestinya dengan
pengetahuan yang sempurna.
Ilmu
yang dimaksud di sini adalah ilmu syariat yaitu ilmu yang diturunkan oleh Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu berupa penjelasan dan petunjuk-petunjuk-Nya.
Rasulullah
SAW bersabda ”Barang siapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, niscaya Dia
akan menjadkannya paham (mengerti) dalam urusan agama.” (HR. Bukhori dan
Muslim)
Rasulullah
SAW juga bersabda ”Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan uang dinar ataupun
dirham, akan tetapi sesungguhnya mereka mewariskan ilmu. Barang siapa yang
dapat mengambilnya, maka ia telah mengambil untung yang sangat besar.” (HR. Abu
Daud)
Yang
diwariskan Nabi Muhammad kepada umatnya adalah ilmu syariat Allah, bukan harta
atau yang lainnya. Namun tidak dipungkiri kalau ilmu-ilmu duniawi juga banyak
mendatangkan faidah.
Ilmu
duniawi bisa memberikan banyak faedah jika memiliki dua kriteria, yaitu jika
ilmu tersebut untuk ketaatan kepada Allah dan membantu dalam menolong agama
Allah serta dapat dinikmati oleh hamba-hamba Allah SWT.
Jika
demikian maka ilmu itu menjadi suatu kebaikan dan mempelajarinya pun menjadi
wajib dalam kondisi tertentu sesuai dengan perintah Allah, seperti dalam
firman-Nya”Oleh karena itu, siap siagalah kepada mereka dengan segala kekuatan
yang ada padamu, seperti pasukan berkuda guna menimbulkan rasa takut pada musuh
Allah dan musuhmu dan musuh lain lagi yang belum kamu ketahui, tetapi Allah
sudah mengetahui. Apa saja yang kamu belanjakan untuk kepentingan fi
sabilillah, maka kepadamu akan diberi ganti sepenuhnya dan sedikitpun kamu
tidak akan dianiaya.” (Al Anfaal: 60)
Adapun
menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah
tingkah laku dan perilaku kearah yang lebih baik,karena pada dasarnya ilmu
menunjukkan jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan.
Seseorang
harus memulai dengan ilmu sebelum beramal.Maksud dari beramal adalah melakukan
kegiatan atau melakukan suatu pekerjaan. Dalam melakukan pekerjaan manusia
dituntut mengetahui ilmunya dari
pekerjaan tersebut. Karena dengan mengetahui ilmunya pekerjaan akan lebih
terarah dan tidak berantakan.
B. Syarat-Syarat Menuntut Ilmu
Syarat-syarat menuntut
ilmu Ada 6:
1. Cerdas,
artinya kemampuan untuk menangkap ilmu.
2. Semangat,
artinya sunguh-sungguh dengan bukti ketekutan.
3. Sabar,
artinya tabah menghadapi cobaan dan ujian dalam mencari ilmu.
4. Biaya,
artinya oran yang mengaji perlu biaya seperti juga setiap manusia hidup yang
memerlukanya.
5. Petunjuk
ustadz, artinya orang yang mengaji harus digurukan tidak bole belajar sendiri.
6. Lama,
artinya orang yang belajar perlu waktu yang lama.[1]
C.
Adapnya
Menuntut Ilmu
1.
Mengikhlaskan niat dalam menuntut ilmu
Dalam
menuntut ilmu kita harus ikhlas karena Allah Ta’ala dan seseorang tidak akan
mendapat ilmu yang bermanfaat jika ia tidak ikhlas karena Allah. “Padahal
mereka tidak disuruh kecuali agar beribadah hanya kepada Allah dengan
memurnikan ketaatan hanya kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan shalat dan memurnikan zakat; dan yang demikian itulah
agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah:5)
Orang
yang menuntut ilmu bukan karena mengharap wajah Allah termasuk orang yang
pertama kali dipanaskan api neraka untuknya. Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Barangsiapa yang menuntut ilmu syar’i yang semestinya ia
lakukan untuk mencari wajah Allah dengan ikhlas, namun ia tidak melakukannya
melainkan untuk mencari keuntungan duniawi, maka ia tidak akan mendapat
harumnya aroma surga pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)
2. Rajin
berdoa kepada Allah Ta’ala, memohon ilmu yang bermanfaat
Hendaknya
setiap penuntut ilmu senantiasa memohon ilmu yang bermanfaat kepada Allah
Ta’ala dan memohon pertolongan kepadaNya dalam mencari ilmu serta selalu merasa
butuh kepadaNya.
Rasulallah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan kita untuk selalu memohon ilmu yang
bermanfaat kepada Allah Ta’ala dan berlindung kepadaNya dari ilmu yang tidak
bermanfaat, karena banyak kaum Muslimin yang justru mempelajari ilmu yang tidak
bermanfaat, seperti mempelajari ilmu filsafat, ilmu kalam ilmu hukum sekuler,
dan lainnya.
3. Menjauhkan
diri dari dosa dan maksiat dengan bertaqwa kepada Allah Ta’ala
Seseorang terhalang dari ilmu yang bermanfaat
disebabkan banyak melakukan dosa dan maksiat. Sesungguhnya dosa dan maksiat
dapat menghalangi ilmu yang bermanfaat, bahkan dapat mematikan hati, merusak
kehidupan dan mendatangkan siksa Allah Ta’ala.
4. Tidak
boleh sombong dan tidak boleh malu dalam menuntut ilmu
Sombong dan malu menyebabkan pelakunya tidak akan
mendapatkan ilmu selama kedua sifat itu masih ada dalam dirinya.
Imam Mujahid
mengatakan“Dua orang yang tidak belajar ilmu: orang pemalu dan orang yang
sombong” (HR. Bukhari secara muallaq)
5. Mendengarkan
baik-baik pelajaran yang disampaikan ustadz, syaikh atau guru
Allah Ta’ala berfirman, “ sebab itu sampaikanlah
berita gembira itu kepada hamba-hambaKu, (yaitu) mereka yang mendengarkan
perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya. Mereka itulah
orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan merekalah orang-orang yang
mempunyai akal sehat.” (QS. Az-Zumar: 17-18)
6. Diam
ketika pelajaran disampaikan
Ketika
belajar dan mengkaji ilmu syar’i tidak boleh berbicara yang tidak bermanfaat,
tanpa ada keperluan, dan tidak ada hubungannya dengan ilmu syar’i yang disampaikan,
tidak boleh ngobrol. Allah Ta’ala berfirman, “dan apabila dibacakan Al-Quran,
maka dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raaf: 204)
D. Keutamaan Menuntut Ilmu
1.
Ilmu Menyebabkan Dimudahkannya Jalan
Menuju Surga
Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh
hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, “Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya,
Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim
2.
Ilmu Adalah Warisan Para Nabi
Hal
ini sebagaimana dinyatakan oleh hadits yang artinya: “Para ulama adalah pewaris
para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi
mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian
yang cukup.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah; dinyatakan shahih
oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 6297).
3.
Ilmu Akan Kekal Dan Akan Bermanfaat Bagi
Pemiliknya Walaupun Dia Telah Meninggal
Disebutkan dalam hadits yang artinya: “Jika
seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah
jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang berdoa untuknya” (HR.
Muslim).
4.
Orang Yang Dipahamkan Agama Adalah Orang
Yang Dikehendaki Kebaikan
Dari Mu'awiyah, Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabdah yang artinya: “Barangsiapa yang Allah kehendaki
mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.”
(HR. Bukhari no. 71 dan Muslim No. 1037).
Yang dimaksud faqih dalam hadits
bukanlah hanya mengetahui hukum syar’i, tetapi lebih dari itu. Dikatakan faqih
jika seseorang memahami tauhid dan pokok Islam, serta yang berkaitan dengan
syari’at Allah. Demikian dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin
dalam Kitabul ‘Ilmi (hal. 21).
5.
Yang Paling Takut Pada Allah Adalah
Orang Yang Berilmu
Hal ini bisa
direnungkan dalam ayatyang artimya: "Sesungguhnya yang takut kepada Allah
di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama" (QS. Fathir: 28).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, "Sesungguhnya yang
paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang
yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha
Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan
baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat
takut dan akan terus bertambah sifat takutnya." (Tafsir Al-Qur'an
Al-'Azhim, 6: 308).
6.
Orang Yang Berilmu Akan Allah Angkat
Derajatnya
Allah Ta'ala berfirman yang artinya: “Niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS. Al-Mujadilah [58]: 11).[2]
E. Hukumnya Menuntut Ilmu
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR.
Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan
Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913)
Menuntut ilmu itu wajib bagi Muslim maupun Muslimah.
Ketika sudah turun perintah Allah yang mewajibkan suatu hal, sebagai muslim
yang harus kita lakukan adalah sami’na wa atha’na, kami dengar dan kami taat.
Sesuai dengan firman Allah Ta ‘ala:
“Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman apabila diajak untuk
kembali kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan keputusan hukum di
antara mereka hanyalah dengan mengatakan, “Kami mendengar dan kami taat”. Dan
hanya merekalah orang-orang yang berbahagia.” (QS. An-Nuur [24]: 51).
Sebagaimana kita meluangkan waktu kita untuk shalat.
Ketika waktu sudah menunjukkan waktu shalat pasti kita akan meluangkan waktu
untuk shalat walaupun misal kita sedang bekerja dan pekerjaan kita masih
banyak. Kita akan tetap meninggalkan aktivitas kita dan segera mengerjakan
shalat. Maka begitupun sebaiknya yang harus kita lakukan dengan menuntut ilmu.[3]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. menuntut
ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah
laku dan perilaku kearah yang lebih baik,karena pada dasarnya ilmu menunjukkan
jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan.
2. Syarat-syarat
menuntut ilmu Ada 6 yaitu: Cerdas,Semangat, Sabar, Biaya, Petunjuk Ustadz, Dan
Lama.
3. Adapnya
Menuntut Ilmu:
a. Mengikhlaskan
niat dalam menuntut ilmu
b. Rajin
berdoa kepada Allah Ta’ala, memohon ilmu yang bermanfaat
c. Menjauhkan
diri dari dosa dan maksiat dengan bertaqwa kepada Allah Ta’ala
d. Tidak
boleh sombong dan tidak boleh malu dalam menuntut ilmu
e.
Yang Paling Takut Pada Allah Adalah
Orang Yang Berilmu
f. Diam
ketika pelajaran disampaikan
4. Keutamaan
Menuntut Ilmu
a.
Ilmu menyebabkan dimudahkannya jalan
menuju surga
b.
Ilmu akan kekal dan akan bermanfaat bagi
pemiliknya walaupun dia telah meninggal
c.
Orang yang dipahamkan agama adalah orang
yang dikehendaki kebaikan
d.
Yang paling takut pada allah adalah
orang yang berilmu
e.
Orang yang berilmu akan allah angkat
derajatnya
5.
“Menuntut
ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas
bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish
Shaghiir no. 3913)
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas
banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
DAFTAR
PUSTAKA
Syekh
Az-Zarnudi, Tejemah Kitab Ta’lim
Muta’alim,Mukjizat Manivestasi Santri Jawa Barat,Cetakan Pertama:Agustus
2015
https://muslimah.or.id/10472-keutamaan-menuntut-ilmu-agama.htmll
di akses pada tanggal
Yazid bin Abdul Qadir
Jawas, Adab & Akhlak Penuntut Ilmu
Komentar
Posting Komentar